Danantara Bakal Suntikan Modal ke Garuda Indonesia, Pakar: Solusi atau Blunder?
Holding BUMN investasi, PT Danantara, dikabarkan tengah mempertimbangkan penyertaan modal ke maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) yang kini kembali terguncang akibat tekanan keuangan yang memburuk pascarestrukturisasi.
Setelah mencatat laba dalam dua tahun berturut-turut pascapandemi, Garuda kembali mencetak kerugian pada 2024. Upaya penyelamatan pun terus digencarkan, termasuk melalui restrukturisasi internal dan penunjukan Wamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama sejak November 2024, yang diharapkan mampu memperkuat jaringan internasional dan efisiensi operasional.
Pengamat BUMN, Toto Pranoto, menyatakan kondisi Garuda Indonesia masih memprihatinkan. Salah satu indikatornya adalah terbatasnya jumlah pesawat yang beroperasi akibat kendala biaya perawatan, padahal permintaan penerbangan domestik sedang tinggi.
Baca Juga: Presiden Prabowo Minta Danantara Terapkan Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas yang Baik untuk Seluruh Investasi
"Padahal saat ini industri penerbangan domestik sedang cukup baik, dengan permintaan yang tinggi akibat jumlah armada yang terbatas," ujar Toto kepada Warta Ekonomi, Selasa (20/5/2025).
Toto menilai bahwa karena Penyertaan Modal Negara (PMN) tidak memungkinkan, maka masuknya Danantara bisa menjadi solusi realistis. Ia menyebut bahwa sumber dana potensial berasal dari dividen BUMN tahun buku 2024 yang telah disetorkan kepada negara. Namun, ia menekankan perlunya proposal bisnis Garuda yang lebih solid dan terfokus pada potensi pasar dalam negeri.
“Rute internasional sebaiknya dibatasi hanya untuk pasar gemuk seperti haji dan pariwisata potensial ke Jepang atau Australia,” ucapnya.
Namun, langkah tersebut menuai kritik tajam dari Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira. Ia menilai rencana suntikan modal dari Danantara tidak tepat dan berisiko menimbulkan efek domino terhadap stabilitas sektor keuangan nasional.
“Untuk apa Danantara menyuntik dana ke Garuda? Ini rencana investasi yang tidak tepat,” ujar Bhima.
Menurutnya, Danantara seharusnya difokuskan pada investasi produktif jangka panjang seperti pengembangan industri baterai atau energi terbarukan yang dampaknya lebih luas bagi perekonomian dan masyarakat.
Baca Juga: Boeing Lirik Indonesia, Danantara Jadi Jembatan Strategis
Bhima juga menyoroti risiko bahwa Danantara bisa menjadi “tukang cuci piring” bagi BUMN bermasalah dan membebani entitas BUMN lain yang sehat, mengingat sebagian aset Danantara juga bersumber dari bank-bank Himbara.
“Bahkan bisa menimbulkan risiko sistemik ke sektor keuangan, mengingat sebagian aset Danantara juga berasal dari bank-bank Himbara,” ujarnya.
Ia menilai bahwa opsi penyelamatan Garuda melalui Danantara lebih bersifat politis dibandingkan rasional secara investasi.
“Lebih bersifat politis. Karena banyak prospek investasi Danantara yang lebih positif bagi pendapatan dan masyarakat misalnya pembangunan kapasitas baterai dalam negeri dan energi terbarukan,” jelasnya.
Bhima pun menyebut bahwa jika hal ini direalisasikan, suntikan ke Garuda hanya menjadi solusi sementara bagi maskapai yang menurutnya berada “di ambang sakaratul maut”.
"Harusnya Danantara tidak mendanai Garuda," tegas Bhima.
下一篇:Indra Bruggman Idap Autoimun, Berat Badan Sempat Menyusut Drastis
相关文章:
- PNM Salurkan 10 Ton Pakaian Favorit Karyawan dan 60 Kg Jins Lewat Aksi Decluttering
- Urus Kabel Semrawut Jangan di Jalan Protokol Aja, Kenneth: Biar Anies Baswedan Gak Hanya Seremonial
- Kuta Bali Diguncang Gempa Bumi Pagi Ini, Kekuatan: M 4,0
- KPK Tertibkan Tambang Ilegal Beromzet Rp 1,07 Triliun di Sekotong
- Menyangkut Marwah Polri, ISESS Desak Obstruction of Justice Kasus Brigadir J Dituntaskan
- Dosen Kini Lebih Fleksibel Tentukan Karier dan Sertifikasi, Ini 4 Aturan Terbaru
- Warga Antusias Sambut Peresmian Jembatan Jongbiru, Sekarang Pedagang Makin Laku
- Istri Ungkap Warga Rela Tinggalkan Rusun Kampung Bayam Karena Diiming
- Capai 3 Ribu Unit, Pemprov DKI Gandeng Swasta Bangun Lagi Rumah DP 0 Rupiah pada 2026
- Kisah Stasiun Kereta Batal Tutup demi Seorang Anak Berangkat Sekolah
相关推荐:
- Timbun BBM Bersubsidi 2,5 Ton, Empat Penimbun Pertalite di Tangerang Diringkus Polisi
- Cara Cek Jadwal dan Lokasi SKD CPNS 2024, Jangan Sampai Salah!
- Harga Bitcoin Tembus US$105.000, Dekati Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
- Jokowi Sebut Pengalihan Subsidi BBM Digunakan Pembangunan Insfrastruktur Vital
- FOTO: Ekspresi Para Bintang Olimpiade Lewat Nail Art
- Kini Ferdy Sambo dan Putri Dilaporkan Pencurian Uang
- PPDB DKI Dimulai 10 Juni
- Sepasang Kekasih Dibacok Begal Di Cakung, Satu Korban Kritis
- KPK: Syahrul Yasin Limpo Cs Nikmati Aliran Uang Rp 13.9 Miliar Hasil Setoran Pegawai di Kementan
- Pemerintahan Jokowi Selama Satu Dekade, Dinilai Berhasil Wujudkan Indonesia Sentris
- 5 Jenis Olahraga Terbaik buat Kamu yang Mau Memulai Gaya Hidup Sehat
- PNM Salurkan 10 Ton Pakaian Favorit Karyawan dan 60 Kg Jins Lewat Aksi Decluttering
- Update COVID
- Pemeriksaan Ketua KPK Dijadwalkan Ditkrimsus PMJ
- Wakilnya Anies Ingatkan Tempat Hiburan di Jakarta Mesti Dibuka Bertahap
- Terpopuler: Kombes Agus Nurpatria Dipecat dari Polri, Anies Diperiksa KPK 11 Jam
- Dicatat dalam Sejarah, Bima Arya Penjarakan Habib Rizieq!
- Nama Perusahaan Dicemarkan, Bos Infiniti Wahana Akan Tempuh Jalur Hukum
- Terpopuler: Kombes Agus Nurpatria Dipecat dari Polri, Anies Diperiksa KPK 11 Jam
- Titik Balik Bripka Ricky Rizal Melawan Skenario Ferdy Sambo, Keluarga Menangis Memintanya Jujur