Apa Itu Rabu Wekasan? Ini Makna, Sejarah, dan Tradisinya
Daftar Isi
- Makna Rabu Wekasan
- Sejarah Rabu Wekasan
- Tradisi Rabu Wekasan
Rabu Wekasan dipercaya sebagai hari paling sial sepanjang tahun. Sebenarnya apa itu Rabu Wekasan? Berikut makna, sejarah, dan tradisinya.
Rabu Wekasan adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura. Ini juga disebut dengan Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan.
Rabu Wekasan merupakan hari Rabu terakhir di bulan Safar. Safar sendiri merupakan bukan kedua dalam kalender Hijriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Makna Rabu Wekasan
Apa itu Rabu Wekasan? Dilansir situs Desa Suci Kabupaten Gresik, Rebo artinya nama hari dalam bahasa Jawa, yaitu Rabu dalam bahasa Indonesia, sedangkan Wekasan adalah bahasa Jawa yang artinya pungkasan atau akhir.
Jadi, Rabu Wekasan secara bahasa adalah hari Rabu Terakhir.
Namun, sebagai sebuah istilah tradisi, Rabu Wekasan adalah tradisi budaya yang diadakan di hari Rabu Terakhir dari Bulan Safar, yaitu bulan kedua dari 12 bulan penanggalan Hijriyah.
Rebo Wekasan dianggap sebagai hari datangnya sumber penyakit dan marabahaya. Rata-rata, upacara yang dilaksanakan pada Rabu Wekasan adalah bersifat tolak bala. Tradisi ini merupakan perpaduan nilai-nilai agama Islam dengan tradisi Jawa.
Sejarah Rabu Wekasan
![]() |
Sejarah Rebo Wekasan berawal dari masa penyebaran Islam di Indonesia. Masyarakat Jawa meyakini hari Rabu terakhir pada Bulan Safar merupakan hari naas dari kepercayaan lama kaum Yahudi.
Lalu, di Bulan Safar pada 1602, beredar kabar rencana penjajahan Belanda di Jawa. Masyarakat kemudian melaksanakan serangkaian ritual menolak kedatangan penjajah tersebut. Ritual tersebut berkembang menjadi tradisi Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan.
Selain itu, Rabu Wekasan berhubungan erat dengan penyebaran agama Islam di Indonesia. Abdul Hamid Quds berpendapat bahwa terdapat 32.000 bala yang diturunkan Allah ke bumi pada hari Rabu terakhir setiap tahun di Bulan Safar.
Wali Songo berperan dalam mengembangkan tradisi ini. Menurut kepercayaan masyarakat Desa Suci, Kabupaten Gresik. Sunan Giri memberikan petunjuk sumber air ketika kekeringan dan berpesan untuk mengadakan upacara adat Rabu Wekasan.
Tradisi Rabu Wekasan
![]() |
Tradisi budaya Rebo Wekasan ini adalah hari yang tidak tergantung pada hari pasaran dan neptu untuk melakukan suatu upacara adat di Jawa.
Akar tradisi Rabu Wekasan berasal dari kepercayaan masyarakat yang menganggap bahwa bulan Safar adalah bulan yang penuh kesialan. Padahal, dalam Islam, sejatinya tidak ada hari maupun bulan yang membawa kesialan atau keberuntungan.
Tradisi ini dipercaya kuat di tengah budaya Sunda dan Jawa. Berbagai amalan dianjurkan dilakukan pada hari ini.
Kegiatan yang dilakukan biasanya terdiri dari berdoa, salat sunah, dan bersedekah.
Rebo Wekasan merupakan wujud Akulturasi Budaya Jawa (Islam dan Jawa). Daerah yang mengenal dan melakukan tradisi ini mayoritas adalah daerah pesisiran yang dikenal lebih dulu, kuat, dan kosmopolit keislamannya dibanding daerah pedalaman Jawa
Itulah penjelasan tentang apa itu Rabu Wekasan berikut makna, sejarah, dan tradisinya.
(pua/pua)下一篇:Gembok Dibuka, Saham Emiten Furniture LFLO Bebas dari Suspensi
相关文章:
- Jokowi Akui Sudah Tekan PP Kenaikan Gaji TNI/Polri Jelang Pilpres 2024
- Daftar 5 Kampus yang Sudah Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru 2025
- Alasan Bank DKI Lakukan Maintenance saat Masa Lebaran: Aktif Otomatis karena Masalah Sistem
- Tolak Aturan Zonasi Penjualan dan Penyeragaman Kemasan Rokok, Pedagang Siap Edukasi Konsumen
- 10 Hari Menjabat, Heru Budi Copot Aprindy yang Baru Tiga Bulan Jadi Dirut MRT Jakarta
- Jalanan Jakarta Mulai Ramai di Hari Terakhir Libur Lebaran
- Jokowi Bantah Tudingan Hasto: Jangan Framing Jahat, Tak Pernah Minta Perpanjangan Jabatan 3 Periode
- Tolak Aturan Zonasi Penjualan dan Penyeragaman Kemasan Rokok, Pedagang Siap Edukasi Konsumen
- Hubungan Ekonomi Tumbuh Signifikan, RI Buka Peluang Investasi Pebisnis Thailand di Sektor Unggulan
- Pramono Anung Sambut Baik Peluncuran Layanan QRIS TAP
相关推荐:
- Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya, Begini Penampakan Irjen Teddy Minahasa Kenakan Baju Tahanan
- Grab dan OVO Gabung Program Makan Siang Gratis, Tuai Beragam Reaksi
- Mudik Lebaran, Berikut Tips Memilih Transportasi yang Nyaman dan Aman
- Heroik! Petugas Damkar DKI On Call, Rela Tak Cuti Lebaran Demi Amankan Mudik
- Ambil Cermin! 7 Tanda di Wajah Ini Tunjukkan Kondisi Kesehatanmu
- Universitas Esa Unggul Gelar Rapat Tinjauan Manajemen 2024
- FOTO: Cita Rasa Dubba, Hidangan Penutup Sunnah Bagi Warga Yaman
- Ilmuwan Asal India Hidup Dengan 5 Ginjal di Tubuhnya
- Jumlah Penumpang Kereta Api Saat Arus Balik Meningkat 48 Persen, Tembus 200 Ribu Orang
- 390 Ribu Orang Kunjungi Ancol Selama Libur Lebaran 2025, Pantai Masih Jadi Favorit
- Kolaborasi Strategis Hadirkan Solusi Sosial Lintas Profesi Melalui Inisiatif 'Beyond Legal'
- Marak Kriminalitas, Pemprov DKI Berencana Tambah CCTV di Permukiman Padat Penduduk
- Didukung MUFG, Danamon dan Adira Finance Kembali Hadir Semarakkan IIMS Surabaya 2025
- Awas, Jangan Konsumsi 7 Makanan Ini Bersamaan dengan Pepaya
- 9 Makanan Terbaik untuk Kesehatan Hati
- Awas Keliru, 3 Kebiasaan Baik Ini Justru Bisa Merusak Imun
- Waspada, Ini 6 Efek Samping Makan Pepaya
- Mengenal Covid
- Bawa Update Soal Asuransi MBG, Bos OJK : Ada Peluang Libatkan Swasta
- Akui Lagi Rajin Temui Pemuka Agama, Anies Pamit Jelang Lengser