Harga Minyak Naik, Trump Larang Chevron Ekspor Minyak dari Venezuela

Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan dalam perdagangan awal di Rabu (28/5). Amerika Serikat (AS) dilaporkan memberikan larangan ekspor minyak terhadap Chevron di Venezuela.
Dilansir dari Reuters,Harga minyak Brent naik 0,73% menjadi US$64,56 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,8% ke US$61,38 per barel.
Baca Juga: Sindir Impor BBM dari Singapura, Bahlil: Lucu, Kita Impor dari Negara yang Tak Punya Minyak
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dilaporkan yang mengeluarkan otorisasi baru untuk Chevron. Di bawah ketentuan tersebut, perusahaan energi tersebut diizinkan mempertahankan asetnya, tetapi dilarang untuk mengekspor minyak atau memperluas operasinya di Venezuela.
“Hilangnya pasokan minyak Venezuela dari Chevron ke AS akan membuat para pengilangan kekurangan pasokan dan lebih bergantung pada minyak mentah dari Timur Tengah,” tulisKepala Strategi Komoditas dan Karbon Westpac, Robert Rennie.
Trump sebelumnya telah mencabut lisensi ekspor Chevron pada 26 Februari lalu. Lisensi sebelumnya telah membantu sedikit pemulihan produksi minyak Venezuela, yang saat ini berada di kisaran 1 juta barel per hari, meski di bawah sanksi berat.
Dari sisi geopolitik dan perdagangan global, pejabat Uni Eropa kini mulai meminta perusahaan-perusahaan besar di kawasan tersebut untuk menyerahkan rincian rencana investasi mereka di Amerika Serikat. Langkah ini menjadi sinyal bahwa Brussels tengah mempersiapkan landasan untuk melanjutkan perundingan perdagangan dengan Washington.
Langkah diplomatik tersebut terjadi setelah Trump menarik kembali ancaman untuk menerapkan tarif sebesar 50% atas barang-barang Eropa, yang sebelumnya dikhawatirkan akan menghambat aktivitas ekonomi dan permintaan minyak global.
Pasar minyak juga dipengaruhi oleh minimnya kemajuan dalam putaran kelima pembicaraan nuklir antara Iran dan AS. Investor menilai, setiap terobosan dalam pembicaraan tersebut bisa menambah pasokan minyak dari Iran ke pasar global.
Pertemuan penuh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) dijadwalkan berlangsung pada Rabu, namun tidak diharapkan akan ada perubahan kebijakan besar.
Baca Juga: Pertamina Garap Proyek USAF, Ubah Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat di Kilang Dumai dan Balongan
Menurut Rennie, kenaikan produksi sebesar 411.000 barel per hari merupakan skenario paling realistis. Ia memperingatkan bahwa tambahan pasokan ini bisa menambah kelebihan inventaris di tengah tanda-tanda lemahnya permintaan menjelang musim berkendara musim panas di AS.
相关文章
Bank Multiarta Sentosa (MASB) akan Sebar Dividen Tunai Rp32,24 Miliar, Catat Waktunya!
Warta Ekonomi, Jakarta - PT Bank Multiarta Sentosa Tbk (MASB) mengumumkan rencana pembagian dividen2025-06-05- 美国在设计领域处于前端地位,在艺术留学中也深受学生的青睐。并且,美国还拥有众多优秀的设计类专业大学。今天,美行思远小编整理了美国设计类专业大学排名的汇总,主要介绍了美国各设计类专业院校的排名情况,供大2025-06-05
KAI Service Ingatkan Pegawainya Bahaya Judi Online, Kecanduan Hingga Ganggu Produktivitas Kerja
JAKARTA, DISWAY.ID -KAI Services mengingatkan bahaya judi online kepada pegawainya.Lewat gerakan lit2025-06-05DPR Resmi Tetapkan Daftar 41 RUU Prolegnas Prioritas 2025
JAKARTA, DISWAY.ID- Rapat Paripurna DPR RI telah menyetujui 41 Rancangan Revisi UU masuk ke dalam pr2025-06-05Harga Minyakita Naik Gopek Lagi, Stok Hampir Kosong
JAKARTA, DISWAY.ID -Harga Minyakita terus merangkak naik.Sebelumnya sempat menembus harga Rp17.000,2025-06-055 Minuman Herbal Penghancur Batu Ginjal
Daftar Isi Minuman herbal penghancur batu ginjal2025-06-05
最新评论