Erick Thohir Soal Penolakan Ray Dalio: 'Itu Ranahnya Danantara'
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, merespons isu terkait penolakan atas penunjukan investor global Ray Dalio sebagai penasihat BPI Danantara.
Ia menegaskan bahwa persoalan tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan internal Danantara.
“Nah itu nanti Danantara ya buat saya. Kan sudah ada press release dari Danantara,” ujar Erick saat ditemui rekan media di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/6/2025).
Baca Juga: Bantah Isu Mundur, Ray Dalio Masih Komitmen Bersama Danantara Indonesia
Lebih lanjut Erick menekankan bahwa pihaknya tidak akan mencampuri lebih jauh, mengingat Danantara telah memiliki struktur dan mekanisme komunikasi publik sendiri.
Sebelumnya, penunjukan Ray Dalio—pendiri perusahaan investasi global Bridgewater Associates—sebagai penasihat Danantara menuai kritik dari sejumlah pihak, yang mempertanyakan urgensi dan relevansi penunjukan figur asing dalam posisi strategis tersebut.
Namun, pihak Danantara telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menjelaskan konteks, proses, dan alasan di balik keputusan tersebut.
Dalam pernyataan tersebut, Danantara menekankan bahwa peran Ray Dalio bersifat penasihat non-eksekutif, dan hanya bertujuan untuk memberikan perspektif internasional demi mendorong kualitas pengelolaan investasi jangka panjang.
Meski kontroversi mencuat, pemerintah tetap menyatakan dukungannya terhadap profesionalisme Danantara dalam menjalankan mandat investasi strategis nasional.
下一篇:Selundupkan Patogen Berbahaya, Dua Warga China Bikin Geger Amerika Serikat
相关文章:
- Doa Djarot untuk Anies Jleb Banget!!
- Awas, Stres di Tempat Kerja Bisa Picu Stroke
- Suap WTP dari BPK, Apa Kata Bu Sri Mulyani?
- Daftar Tarif Tiket Masuk TN Komodo, Naik Mulai 30 Oktober 2024
- Kenakan Kemeja Kuning, Jokowi Hadiri Penutupan Munas XI Golkar: Tanda
- Wah, Ternyata Firza yang Aktif Kirim Percakapan Mesum ke Rizieq
- Tiga Hakim Perkara Ahok Mendapatkan Promosi
- FOTO: Harga Tiket Masuk Kawasan Bromo Naik
- Finnet Terima Penghargaan dari Direktorat Jenderal Pajak atas Kontribusi & Kepatuhan Pajak
- Dulu Terpencil, Greenland Kini Mudah Dikunjungi Berkat Bandara Baru
相关推荐:
- Nobar PSM vs Persija Berujung Ricuh, 3 Mobil Rusak
- Cerita Eks Penyidik KPK yang Batal Geledah Kantor DPP PDIP pada 2020, Gegara Ulah Firli Bahuri!
- Pesawat Singapore Airlines Mendarat Darurat, Kaca Depannya Retak
- Bali Disebut Akan Punya 2 Bandara, Proyek Lama yang Tertunda
- Disparekraf NTT Belum Dapat Info Resmi soal Penutupan TN Komodo
- Padahal Menyehatkan, Tapi Minum Air Lemon Juga Ada Efek Sampingnya
- Sakti: Pemerintah Lakukan 'Pemaksaan' Terkait RUU Pemilu
- Sekolah Energi Berdikari, Komitmen Pertamina Edukasi Energi Bersih di Kalangan Siswa
- Kevin Lilliana Optimis Generasi Muda Indonesia Bisa Terbebas dari Judi Online Lewat Peran BPIP
- Dulu Terpencil, Greenland Kini Mudah Dikunjungi Berkat Bandara Baru
- 6 Manfaat Ubi Jalar Rebus, Alternatif Camilan buat Turunkan BB
- Ridwan Kamil Usulkan 'Satu Kecamatan Satu Arsitek', Penataan Kawasan Kumuh di Jakarta
- KPK Laporkan Temuan Pungli Rp18,25 Miliar di Raja Ampat, Korbannya Wisatawan
- Kejaksaan Agung RI Jerat 3 Tersangka Kasus Korupsi Timah dengan Pasal Pencurian Uang
- Menhub Budi Karya Sebut Pemerintah Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik, Guna Kurangi Polusi
- Anggaran Pendidikan Tahun 2025 Turun, PIP, KIP, Hingga Tunjangan Guru Terancam Tak Optimal
- FKPT Sumut Gelar Pelatihan Penulisan Cinta Menyongsong Indonesia Emas
- BEI Putuskan Gembok Saham Xolare RCR (SOLA), Ini Pemicunya
- Disparekraf NTT Belum Dapat Info Resmi soal Penutupan TN Komodo
- Penjualan Kendaraan Super Mewah Diprediksi Turun Usai Tarif Trump