Kenang Tjahjo Kumolo, Anggota DPR FPDIP: Penyabar dan Tak Pernah Mengeluh

SuaraJakarta.id - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP),quickq苹果版 Deddy Sitorus mengenang sosok Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo merupakan pribadi yang lemah lembut.

"Pak Tjahjo itu tipikal orang yang penyabar. Sejak pertama bertemu, dia orang yang gak pernah marah," katanya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (1/7/2022).

Selain penyabar, Tjahjo Kumolo disebut Deddy merupakan sosok yang tidak pernah mengeluh dan selalu responsif ketika dihubungi, meski memiliki rutinitas yang padat selaku menteri juga sebagai kader partai.

"Saya kenal Pak Tjahjo itu orang yang tak pernah ngeluh. Dia juga responsif, terutama waktu dia masih jadi Mendagri. Kita WA (WhatsApp) jam 2 malam mungkin gak dijawab, tapi pas jam 5 Subuh itu pati dia balas," katanya.

Baca Juga:Deretan Kinerja RB Tjahjo Kumolo Sebelum Berpulang, Urus PNS hingga Tenaga Honorer

Selama menjadi kader partai besutan Megawati Soekarnoputri, lanjut Deddy, Tjahjo dikenal sebagai kader yang lurus dan bersih.

Dalam hal ini tidak pernah melakukan manuver politik atau bermain dua kaki dengan partai lain.

Terpenting, ungkap Deddy, Tjahjo Kumolo merupakan sosok orang yang sangat mengayomi kader partai yang masih junior. Ia juga tidak pernah membedakan kader muda.

"Dia selalu bisa menjadi abang, orangtua bagi kader-kader muda. Tidak pernah membeda-bedakan kader lama-baru, sudah berpengalaman atau tidak," pungkasnya.

Menpan-RB Tjahjo Kumolo meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta, pukul 11.10 WIB.

Baca Juga:Ini Kenangan Terakhir Ganjar dengan Almarhum Tjahjo Kumolo

Tjahjo Kumolo meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit tersebut sejak pertengahan Juni 2022.

Almarhum dishalatkan di Masjid Quba Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

Jenazah Tjahjo Kumolo dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat sore.

Kontributor : Faqih Fathurrahman