Ortu Wajib Catat, Ini Cara Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
Daftar Isi
- Bentuk kekerasan seksual
- Cara mencegah kekerasan seksual pada anak
- 1. Edukasi dan sosialisasi
- 2. Dukung lingkungan edukasi
- 3. Pengawasan dan perlindungan
- 4. Pelatihan bagi orang tua
Masalah kekerasan seksualpada anakmenjadi tantangan besar yang harus terus dihadapi.
Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) kasus kekerasan seksual di Indonesia mencapai 10.431 kasus pada tahun 2024.
Angka ini tergolong tinggi dengan jumlah kasus 1.915 angka kekerasan seksual pada anak di tahun 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Kadang [pada kasus kekerasan seksual], makin muda usia, mereka cenderung lebih tidak melaporkan dan tidak merasa, berbeda dengan anak-anak usia yang lebih besar," ungkap Meita pada seminar media IDAI yang dilaksanakan secara daring, Kamis (20/6).
Maka dengan ini, tentu menjadi penting untuk memperhatikan cara pencegahan kekerasan seksual pada anak.
Bentuk kekerasan seksual
Meita mengungkapkan, kekerasan seksual pada anak berbeda-beda bentuk. Terkadang, sebagiannya juga tidak disadari.
Kekerasan seksual bisa berbentuk kontak seksual yang bisa saja melibatkan kontak fisik dengan alat kelamin anak.
Kekerasan non-kontak seksual bisa juga terjadi. Biasanya tidak melibatkan kontak fisik langsung, seperti memamerkan alat kelamin, perilaku mencium yang tidak pantas, atau menunjukkan gambar pornografi.
Kekerasan seksual pada anak juga bisa berupa kekerasan verbal, misalnya menggunakan kata-kata yang melecehkan atau menghina.
Atau, bisa berupa kekerasan non verbal, seperti mempermalukan anak atau menertawakan anak secara tidak pantas.
Cara mencegah kekerasan seksual pada anak
![]() |
Untuk melindungi anak dari kekerasan seksual, penting bagi orang tua dan masyarakat agar lebih waspada dan sadar akan risiko yang ada.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi anak dari kekerasan seksual antara lain sebagai berikut.
1. Edukasi dan sosialisasi
Meningkatkan pemahaman anak tentang apa itu kekerasan seksual dan bagaimana mereka bisa melindungi diri.
Menurut Meita, anak sedini mungkin harus diajarkan mengenai lima daerah tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Di antaranya itu daerah leher, mulut, dada, alat kelamin, dan anus.
"Ini lima yang bisa kita sampaikan terhadap anak yang mungkin secara kognitif belum memahami benar apa itu yang disebut gerakan seksual," ujar Meita.
Lihat Juga :![]() |
2. Dukung lingkungan edukasi
Menciptakan lingkungan di mana anak merasa aman untuk berbicara tentang pengalaman atau ketakutan mereka.
Berikan kesempatan untuk menjalin komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hal ini akan membuat anak menganggap orang tua sebagai tempat yang nyaman untuk berbagi cerita.
Meita menggarisbawahi pentingnya anak berada dalam lingkungan edukasi sehingga merasa dicintai.
"Jadi insya Allah dengan lingkungan keluarga yang baik, ya, biasanya anak akan terbangun kepercayaan dirinya sehingga dia bisa menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan dirinya," ungkapnya.
3. Pengawasan dan perlindungan
![]() |
Mengawasi anak-anak di tempat-tempat umum dan memastikan mereka selalu berada di lingkungan yang aman.
"Orang tua harus bisa monitoring anak, jangan dilepaskan begitu saja di tempat permainan," lanjut Meita.
Ketahuilah bahwa kekerasan seksual pada anak bisa terjadi dimana saja, termasuk di tempat bermain. Penting bagi orang tua untuk terus mengawasi anak di mana pun berada.
4. Pelatihan bagi orang tua
Melatih orang tua, guru, dan anggota masyarakat untuk mengenali tanda-tanda kekerasan seksual dan cara menangani laporan dari anak-anak.
Meita menggarisbawahi pentingnya kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan institusi pendidikan dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.
"Penting peran keluarga serta pemerintah, supaya upaya kita untuk melindungi anak-anak kita dari kekerasan seksual ini bisa menjadi usaha bersama," tutup Meitha.
(sya/asr)相关文章:
- Lewat Skema Swap Gas, Pertamina Dukung Program Pemerintah Penuhi Kebutuhan Gas Bumi Domestik
- Sebut Jakarta Terancam Kelelep, Joe Biden Hidupkan Proyek Ibu Kota Negara Baru
- Liburan Imlek, Kakorlantas Polri sebut Warga Sekarang Sudah Patuh
- Pemerintah Pusat Mau Perpanjang PPKM Darurat, Anies Menolak?
- Teman Dekat, Menjadi Alasan Korban Percaya Si Kembar
- Ancaman Hukuman Mati Bisa Saja Menjerat Edhy Prabowo dan Juliari Batubara, Jubir KPK Ngomong Begini
- Bejat, Modus Bisa Obati Guna
- Jangan Anggap Sepele, 7 Kebiasaan Penyebab Kanker yang Wajib Dihindari
- Amankan Teluk Jakarta, Ditpolair Baharkam Polri BKO Polda Metro Jaya Gelar Giat Patroli PAM Hotspot
- Terungkap! 5 Anggota KKB Tewas Ditembak di Papua Ternyata Anak Buah Ananias Ati Mimin
相关推荐:
- Daftar Rekor 5 Barang Termahal di Dunia, Paling Murah Rp901 M
- Ramalan Anies di Hadapan Luhut Ternyata Terbukti Benar, Gak Meleset!
- PLN Sempat Padamkan 40 Gardu Listrik Akibat Banjir Melanda Jakarta dan Tangerang
- Kronologi Pembunuhan Wanita yang Mayatnya Ditemukan Setengah Bugil di Kali Cikeas
- Kronologi Anggota DPRD Tangsel Pukul Wasit Dalam Turnamen Pakujaya Cup
- Wagub DKI Imbau Warga Alami Pelecehan Seksual di Transportasi Umum Jakarta Lapor ke 112
- Pengamat sebut Karakter Orang Indonesia Suka Jalan
- Anies Baswedan Berkaca
- NYALANG: Memeluk Keceriaan Musim Panas
- Liburan Imlek, Kakorlantas Polri sebut Warga Sekarang Sudah Patuh
- Arus Balik H+3 Lebaran, KAI Daop 1 Jakarta Sebut Ada 39.300 Penumpang yang Tiba Jumat Ini
- Bawaslu Minta KPU Tidak Gegabah Tentukan DPT
- Bakal Kembali ke Indonesia, Chevron Bidik Blok Migas Potensi Besar
- Ditombak Begal, Begini Kondisi Terkini Kanit Resmob Polda Jambi AKP Silaen
- RI Dorong Penguatan Kerja Sama Ekonomi ASEAN
- Arus Balik H+3 Lebaran, KAI Daop 1 Jakarta Sebut Ada 39.300 Penumpang yang Tiba Jumat Ini
- Relawan Gotong Royong dan Pecinta Sepeda Ontel Deklarasi Cak Imin Capres
- Lebih Ramah Lingkungan, Shell Indonesia Luncurkan Shell Silk Alkane untuk Industri Kosmetik
- Bamsoet Undi Pemenang Sosialisasi 4 Pilar, Siapa yang Menang?
- FOTO: Mencicipi Hidangan Mewah Prancis dengan All You Can Eat