Jakarta Tertinggi Soal Angka Putus Sekolah Tingkat SD, Romli PSI Soroti Anies Baswedan: Ironis!
Di balik hingar-bingar pembangnan di DKI Jakarta, terselip angka keprihatinan yang tidak bisa dianggap remah.
Hal itu adalah soal angka putus sekolah tingkat SD di Jakarta yang menempati posisi pertama nasional.
Mengutip laman Tempo, berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dirilis Mei 2022, menyebutkan bahwa Jumlah anak yang putus sekolah di tingkat sekolah dasar (SD) merupakan yang tertinggi sebanyak 38.716 orang.
Dari data tersebut, Jakarta disebut merupakan provinsi dengan persentase putus sekolah tingkat SD tertinggi di Indonesia dengan 0,69 persen.
Mengenai hal ini, kader Partai Soliaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli angkat suara. Dirinya langsung menyalahkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan menyebut sebagai sosok yang gagal.
Baca Juga: Setelah Sunny, Kini Surya Tjandra Juga Mendukung Anies Baswedan, Begini Respons PSI, Simak!
“Anies Baswedan adalah orang yang dipenuhi kegagalan dan kegagalan,” ujar Romli di Cokro Tv dikutip Jumat (29/7/22).
Romli menyoroti terkena reshufflenya Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di periode pertama Jokowi. Menurutnya Anies gagal sehingga dipecat. Kini kegagalan terjadi soal putus sekolah anak tingkat sekoloah dasar (SD) di Jakarta.
Hal ini disinggung Romli dengan mengungkit APBD DKI Jakarta yang disebut memiliki jumlah tertinggi dibandingkan daerah lain.
“Ini ironis, ini menyedihkan,” tambahnya.
相关推荐
- Senangnya Bobby Nasution, Diusung PKS untuk Maju di Pilgub Sumut 2024, Siap Ladeni Petahana?
- FOTO: Sekolah Nan Sejuk di Tengah Terik Gurun India
- FOTO: Menelusuri Jejak Romantisme Emily in Paris
- 10 Jenis Ciuman Favorit Pria, Kamu Suka yang Mana?
- Imbas Kasus Hasyim Asy’ari, Istana Pastikan Pilkada Serentak 2024 Tetap Digelar Tepat Waktu
- Batal Jadi Anggota DPR, Tia Rahmania Gugat KPU ke PTUN
- Jokowi Pergi, Prabowo dan Puan selama 2 Menit Ketemuan, Apa yang Dibahas?
- Kementerian PPPA: 55 Persen Perempuan Indonesia Masih Sunat, Pelanggaran HAM Jadi Sorotan