Kementerian PU Targetkan Pembangunan 36.000 Km Jalan Nasional hingga 2040
时间:2025-06-15 05:22:36 出处:焦点阅读(143)
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga terus berkomitmen memperluas jaringan konektivitas nasional melalui pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Langkah ini diambil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi serta pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pengembangan infrastruktur jalan dan jembatan bertujuan membuka akses investasi, mendorong industri, pariwisata, dan memperkuat konektivitas antarpusat ekonomi.
“Pengembangan jaringan jalan serta jembatan yang menghubungkan kota, pulau, hingga daerah tertinggal di seluruh Indonesia kami lakukan untuk membuka akses bagi masuknya investasi, mendukung pengembangan kawasan industri, mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, dan memperkuat konektivitas antar pusat-pusat ekonomi regional,” kata Menteri Dody.
Saat ini, panjang total jalan nasional, termasuk jalan tol, mencapai sekitar 50.000 km atau hanya 9% dari total jaringan jalan di Indonesia. Untuk menjawab tantangan ini, Ditjen Bina Marga telah menyusun Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional 2020-2040, dengan target pembangunan minimal 36.000 km jalan nasional dalam 20 tahun ke depan.
Baca Juga: Partisipasi Swasta Sangat Penting untuk Bangun Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan
Hal tersebut disampaikan oleh Wilan Oktavian, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sekaligus Plt. Direktur Jalan Bebas Hambatan, dalam sesi tematik Driving Mobility: Scaling Road and Rail Infrastructure for National Integration pada International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, Rabu (11/6/2025).
Kementerian PU akan menambah panjang jalan nasional non-tol melalui pembangunan baru serta peningkatan status jalan daerah di setiap pulau utama. Sementara untuk tol, direncanakan pembangunan 11 ruas baru di empat pulau utama dengan total panjang 1.500 km dalam lima tahun ke depan.
Kementerian PU juga fokus menghubungkan jaringan jalan nasional—baik tol maupun non-tol—dengan kawasan strategis seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Destinasi Pariwisata Super Prioritas, serta Jalan Penghubung Antarprovinsi dan Antarkabupaten.
Saat ini, jaringan jalan nasional telah terhubung dengan:
- 134 pelabuhan utama & pengumpul
- 106 terminal bus tipe A
- 81 pelabuhan penyeberangan kelas I
- 81 Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
- 174 Pusat Kegiatan Daerah (PKD)
- 32 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
- 69 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
- 13 Pos Lintas Batas Negara (PLBN)
- 19 kawasan industri
- 17 KEK
“Ke depannya, kami akan terus bekerja keras untuk terus membangun lebih banyak jalan dan jembatan guna menyediakan konektivitas antar wilayah yang lebih baik dan aman serta meningkatkan mobilitas masyarakat maupun logistik,” tutup Wilan.
上一篇: Debat Malam Ini, Ganjar Disebut Bakal Sampaikan Gagasan Mendorong Kerjasama Luar Negeri
下一篇: Ternyata Ini yang Harus Dilakukan dan Dilarang saat Masa Tenang Pemilu
猜你喜欢
- Jadwal Sidang Praperadilan Firli Bahuri
- Dua Muka Lama Komisioner Mendaftar Capim KPK
- Bursa Asia Tertekan Kebijakan Tarif AS: Negosiasi Xi
- FOTO: Keajaiban Varanasi di India, Keberkahan Hidup dan Mati
- Menag Yaqut: Generasi Muda Harus Jaga Tradisi dan Kembangkan Teknologi
- FOTO: Keajaiban Varanasi di India, Keberkahan Hidup dan Mati
- Jaksa Agung Kritik Baiq Nuril, Lho?
- Sampah Kok Diimpor, Kata Walhi Ini Penyebabnya
- Cegah Polusi Udara Jakarta, Menparekraf Dukung Penerapan WFH