9 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Fungsi Otak, Bikin Lemot dan Pikun
Daftar Isi
- Kebiasaan yang merusak otak
- 1. Malas gerak
- 2. Malas bersosialisasi
- 3. Kurang tidur
- 4. Memelihara stres
- 5. Terlalu banyak menatap layar gawai
- 6. Jarang minum
- 7. Jarang sarapan
- 8. Mendengarkan musik terlalu keras
- 9. Sering berada di ruang gelap
Sebagai salah satu organ tubuh, otakperlu dijaga kesehatannya. Sayangnya, ada beberapa kebiasaan yang bisa merusak otak.
Otak merupakan organ yang paling kompleks. Organ satu ini mengendalikan ingatan, perasaan, dan pikiran.
Dengan jaringan neuron yang begitu kompleks untuk mengendalikan semua gerakan, otak dianggap sebagai salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
1. Malas gerak
Mengutip laman Health Harvard Publishing, orang dewasa rata-rata duduk selama 6,5 jam per hati. Semua waktu yang dihabiskan di atas kursi ini dapat memengaruhi otak.
Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal PLOS Onepada tahun 2018 menemukan, terlalu banyak duduk dikaitkan dengan perubahan bagian otak yang berperan penting dalam memori.
Para peneliti menggunakan pemindaian MRI untuk melihat lobus temporal medial (MTL), wilayah otak yang membuat memori baru. Mereka menemukan, orang yang duduk paling lama memiliki wilayah MTL yang lebih tipis.
2. Malas bersosialisasi
Kesepian dikaitkan dengan risiko depresi dan Alzheimer yang lebih tinggi. Kesepian juga bisa mempercepat proses penurunan fungsi kognitif.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Journals of Gerontology: Series Bpada 2021 lalu menemukan, orang yang kurang aktif secara sosial kehilangan banyak materi abu-abu otak atau lapisan luar yang memproses informasi.
3. Kurang tidur
![]() |
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Sleeppada tahun 2018 menemukan, keterampilan kognitif seperti memori, kemampuan nalar, dan pemecahan masalah akan menurun saat seseorang tidur kurang dari tujuh jam setiap malam.
4. Memelihara stres
Stres kronis dapat membunuh sel-sel otak dan mengecilkan korteks prefrontal. Nama terakhir merupakan area otak yang mengatur memori dan proses pembelajaran.
5. Terlalu banyak menatap layar gawai
Di zaman kiwari, kita hidup dikelilingi oleh layar-layar digital. Namun di sisi lain, screen timeberlebih juga bisa mengganggu ritme sirkadian yang bisa memicu perubahan suasana hati, kelelahan, dan insomnia.
Mengutip Times of India, National Institutes of Health memperingatkan, screen timeyang terlalu lama pada anak dikaitkan dengan hasil tes berpikir dan bahasan yang buruk.
Lihat Juga :![]() |
6. Jarang minum
Air merupakan komponen penting dalam otak. Dehidrasi ringan sekali pun dapat memengaruhi reaksi, memori, dan perhatian.
7. Jarang sarapan
Sarapan memberi energi vital yang dibutuhkan otak untuk menjalani aktivitas harian.
Sebuah studi menemukan kaitan antara kebiasaan tidak sarapan dengan peningkatan stres dan kinerja akademis yang buruk.
8. Mendengarkan musik terlalu keras
Paparan musik dengan volume kencang dalam jangka panjang dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak. Kebiasaan ini juga bisa memicu gangguan pendengaran akibat kebisingan.
9. Sering berada di ruang gelap
Mengutip WebMD, kurangnya cahaya dalam ruang bisa memicu rasa tidak nyaman yang pada akhirnya dapat memperlambat kinerja otak.
Penelitian juga menemukan, sinar matahari membantu menjaga otak bekerja dengan baik.
(asr/asr)下一篇:FOTO: Kimchi Terancam Jadi Korban Perubahan Iklim
相关文章:
- Aiman Witjaksono Hari Ini Diperiksa Ditkrimsus PMJ sebagai Saksi Dugaan Hoax
- Fenomena Female Breadwinners di RI dan Beban Ganda Perempuan
- Honbap, Tren Baru yang Diam
- FOTO: Meriah Deretan Kostum Parade Paskah di New York
- Waspada, Ini 6 Efek Samping Makan Pepaya
- Bukan Sembarang Menu Lebaran, Ini Makna Filosofis Ketupat
- Holywings Gelar Pemeriksaan Gratis di Surabaya
- Honbap, Tren Baru yang Diam
- Oknum Polisi Cirebon Cabuli Anak Tiri, Kapolda Jabar Temui Hotman Paris dan Minta Maaf ke Ibu Korban
- Tiket Penerbangan Misterius dengan Destinasi Rahasia Ludes Terjual
相关推荐:
- Pamit Nonton Lenong, Pria di Tangsel Ditemukan Tewas Gantung Diri
- Update Korupsi Proyek PDNS Rp958 M Era Budi Arie, Komdigi Siap Bantu Kejaksaan
- Susun Regulasi Wisata Edukasi, Kemenpar Fokus pada Keselamatan dan Manfaat
- FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter
- KPU: Durasi Interaksi Antara Calon Saat Debat Akan Lebih Banyak Dari Pemilu 2019
- Bukan Sembarang Menu Lebaran, Ini Makna Filosofis Ketupat
- Wamendiktisaintek Desak Kampus Usut Tuntas Kematian Mahasiswa UKI
- UIN Jakarta Buka Pendaftaran Program S
- KPK Bantah Adu Cepat dengan Polda Metro Jaya Usut Kasus Syahrul Yasin Limpo
- Apa yang Terjadi Jika Makan Bayam Setiap Hari?
- Update COVID
- Bos One Global Capital Ajak Calon Investor Waspadai Berinvestasi di Luar Negeri
- Perluas Layanan, PAM Jaya Bakal Pasang Pipa Sambungan Sampai ke Marunda Kepu
- Terlambat Jadwalkan Pembahasan APBD
- Anti Panik Megathrust, Siapkan 7 Benda Ini dalam Tas Survival Kit
- Jaga Pasokan Energi, PGAS Teken 6 Perjanjian Jual Beli Gas
- APBN Tak Cukup, TP Rachmat Bantu Negara Sediakan Hunian Rakyat
- INTIP: 5 Makanan yang Bisa Dikonsumsi agar Tulang Kuat
- Anies Baswedan: Ironis, Kementerian Pertahanan Jadi Kementerian yang Dibobol Hacker pada 2023
- Pesan Jokowi ke Para Bacapres: Kerukunan dan Persatuan Jangan Dikorbankan