Rasio Wirausaha RI Rendah, Kemendag Desak Mahasiswa Jadi Pencipta Lapangan Kerja

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyoroti rendahnya rasio kewirausahaan di Indonesia yang baru mencapai 3,38 persen, jauh tertinggal dibandingkan negara-negara maju yang telah mencapai kisaran 10–12 persen.
Hal tersebut disampaikan Budi dalam diskusi bersama mahasiswa dalam rangkaian acara Gemini Academy untuk UMKM BISA Ekspordi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
"Jumlah pelaku UMKM di Indonesia itu 99 persen adalah usaha mikro. Tapi dari total itu, rasio kewirausahaan kita baru 3,38 persen. Malaysia sudah di atas 4 persen, Singapura di atas 8 persen," ujar Budi, dikutip di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Baca Juga: Mendag Ungkap Dua Hal yang Perlu Dilakukan UMKM untuk Garap Pasar Ekspor
Menurutnya, dari sekitar 65 juta pelaku UMKM di Indonesia, hanya sebagian kecil yang dikelola secara profesional. Banyak usaha mikro lahir bukan karena dorongan berwirausaha, melainkan sebagai jalan keluar setelah kehilangan pekerjaan.
"Masih banyak UMKM kita yang manajemennya belum baik, tidak dikelola secara profesional. Banyak yang jadi pelaku UMKM karena terkena PHK, bukan karena passion membangun usaha,” jelasnya.
Budi menekankan pentingnya perubahan pola pikir generasi muda untuk tidak hanya berorientasi menjadi pekerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja. Ia mencontohkan bahwa banyak pendiri perusahaan besar memulai usahanya dari nol tanpa latar belakang pendidikan tinggi yang mentereng.
“Banyak mahasiswa hanya ingin lulus lalu melamar ke perusahaan. Tapi siapa yang mendirikan perusahaan itu? Ya orang-orang seperti kalian juga. Jadi kalian juga harus bisa menciptakan peluang sendiri,” tegasnya.
Baca Juga: Menteri Maman Ajak Industri Waralaba Perkuat Ragam Bisnis UMKM
Lebih lanjut, Budi mengapresiasi peran teknologi digital dalam membuka akses informasi bagi pelaku UMKM. Ia menilai platform seperti Google Gemini dapat membantu UMKM memahami pasar global dan prosedur ekspor secara mandiri.
“Kita punya keterbatasan dalam komunikasi dan penyebaran informasi. Tapi dengan platform seperti Gemini dari Google, UMKM bisa cari tahu sendiri soal regulasi, pasar, hingga prosedur ekspor tanpa harus ke kementerian,” kata Budi.
Dalam sesi tersebut, ia juga menggambarkan Indonesia sebagai negara berkembang dengan potensi pertumbuhan besar, layaknya seseorang berusia 35 tahun yang masih memiliki masa depan panjang dan banyak kebutuhan.
“Kalau Indonesia ibarat manusia, kita ini umur 35 tahun. Masih butuh sekolah, beli rumah, penghasilan, bahkan menikah. Artinya, negara kita sedang dalam masa bertumbuh — dan inilah peluang yang harus dimanfaatkan,” tutupnya.
相关文章
Bursa Eropa Anjlok, Investor Soroti Aktivitas Bisnis Euro dan Utang AS
Warta Ekonomi, Jakarta - Bursa Eropa ditutup melemah pada perdagangan di Kamis (22/5). Investor teng2025-05-24Mendiktisaintek Brian Temui Ratusan Mahasiswa yang Gelar Aksi Unjuk Rasa di Hardiknas 2025
JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliart2025-05-24Pansel Ajukan 10 Capim Sesuai Selera Penguasa?
Warta Ekonomi, Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko meminta masyarakat tak mempermasalahka2025-05-24Komisi XIII Minta Polri Kembali Usut Kasus Dugaan Eksploitasi Eks Pemain Sirkus di OCI
JAKARTA, DISWAY.ID --Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Sugiat Santoso mengaku heran kasus dugaan eksplo2025-05-24Tantangan Sumpah Pocong Wiranto, Tak Berfaedah untuk Selesaikan HAM
Warta Ekonomi, Jakarta - Organisasi peduli Hak Asasi Manusia (HAM) Imparsial menegaskan sumpah pocon2025-05-24- 景观设计,又称景观建筑,是土地的艺术、计划、设计、管理、保存和修复,以及人为构造物的设计。景观设计一直以来都是艺术留学的优势专业,是艺术生留学的重要选择之一。由于近年来国家对于景观建筑的重视,对于该专2025-05-24
最新评论