Jerman Panggil Netanyahu, Sebut Manuver Israel Sudah Tak Lagi Masuk Akal
Uni Eropa terus memberikan kritikan pedas terkait dengan serangan yang dilakukan oleh Israel ke Gaza, Palestina. Terbaru, kritikan tersebut datang dari Jerman.
Kanselir Jerman, Friedrich Merz mengatakan bahwa serangan udara besar-besaran yang dilancarkan oleh negara tersebut tidak lagi dapat dibenarkan dengan alasan memerangi pihak dari Hamas.
Baca Juga: Perjalanan 'Pelopor Skincare' NIVEA dari Jerman hingga Masuk ke Indonesia
Ucapan Merz ini menjadi tanda pergeseran sikap yang signifikan dari Eropa. Blok tersebut kini mulai mengevaluasi kembali kebijakan mereka terhadap Israel.
"Serangan militer besar-besaran itu tidak lagi menunjukkan logika apapun bagi saya. Bagaimana itu bisa mendukung tujuan memerangi teror? Dalam hal ini, saya melihatnya dengan sangat, sangat kritis," ujar Merz, dilansir dari Reuters, Rabu (28/5).
Ia menambahkan bahwa ia tidak ingin menjadi orang pertama yang mengatakan hal tersebut, namun kini merasa waktunya sudah tiba untuk menyampaikan pandangannya secara terbuka.
"Saya bukan orang pertama yang mengatakannya. Tapi menurut saya, saat ini saya harus menyatakan secara publik bahwa apa yang terjadi saat ini sudah tak bisa lagi dipahami," jelas Merz.
Merz juga menyatakan bahwa ia berencana untuk berbicara langsung dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Baca Juga: Waspada Ancaman Rusia, Jerman Perintahkan Militernya Siap Tempur di 2029
Hal tersebut guna meminta penjelasan atas serangan-serangan yang dilaporkan telah menewaskan puluhan orang dalam beberapa hari terakhir dan menyebabkan sekitar dua juta orang berada dalam ambang kelaparan di Gaza.
相关推荐
- FOTO: Menawan Aksesori Para Peraih Prestasi Olimpiade 2024
- Data Terbaru Penjualan Mobil Listrik secara Global
- Jadi Waketum Golkar, Ridwan Kamil Diminta Menangkan Wilayah Jawa 1
- 去日本学摄影课程与院校介绍
- Program Zero Waste to Landfill BRI, Aksi Nyata BRI Menuju Zero Emission 2050
- Anies Diteriaki Gagal dari Sana
- Harga Bitcoin Tembus Rekor Baru, Hampir Sentuh US$110.000
- Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Sakura di Jepang, Pahami Etikanya